KETIKA DI PESAWAT, JANGAN REMEHKAN SABUK PENGAMAN ANDA!
Bukan rahasia lagi, kalau kebanyakan penumpang pesawat udara tidak terlalu peduli ketika flight attendant mengumumkan beberapa hal penting tentang keselamatan (safety briefing), yang perlu diketahui oleh penumpang sebelum pesawat tinggal landas. Kecuali, mungkin, kalau wajah si flight attendant yang melakukan peragaan tersebut menarik perhatian.
Padahal, peragaan seperti itu sudah menjadi suatu keharusan yang ditetapkan oleh peraturan penerbangan sipil. Tujuannya jelas, agar penumpang mengetahui panduan untuk menjaga keselamatan mereka selama penerbangan berlangsung, atau ketika pesawat mengalami keadaan darurat. Safety briefing biasanya dimulai dengan peragaan cara mengenakan dan melepas tali pengikat kursi (seatbelt). Penumpang diharapkan mematuhi instruksi, mengenakan seatbelt pada beberapa kondisi penerbangan. Ini dimaksudkan untuk mengurangi kemungkinan cedera akibat benturan bila terjadi guncangan pesawat secara vertikal maupun horisontal.
Guncangan vertikal dapat terjadi bila pesawat terbang dalam kondisi udara bergerak (turbulence), di mana terjadi arus udara updraft dan downdraft yang tidak beraturan. Umumnya hal ini terjadi dalam keadaan cuaca yang berawan, terutama jika pesawat menabrak awan jenis cumulus dan cumulo nimbus
Guncangan dalam penerbangan dapat pula terjadi pada udara yang cerah. Fenomena ini biasa disebut Clear Air Turbulence. Umumnya udara tersebut bergolak akibat suatu gerakan aliran udara yang sangat cepat. Guncangan akan semakin parah bila aliran tersebut berbelok arah atau berbenturan dengan aliran arus lainnya. Untuk itulah, akan sangat menguntungkan jika Kita terbiasa mengenakan seatbelt, meski secara longgar, ketika sedang duduk dalam pesawat terbang sampai pesawat benar-benar berhenti di landasan parkir bandara yang dituju.
Saat pesawat berjalan di darat, guncangan horisontal dapat terjadi bila ada perubahan kecepatan. Saat lepas landas, pesawat menambah kecepatannya dalam tempo singkat. Gaya dorong yang ditimbulkannya membuat kita terasa terlempar ke belakang. Begitu juga saat mendarat, perlambatan terjadi secara cepat, dan seakan mendorong kita ke depan.
Ketika menuju tempat parkir, pesawat masih melaju dengan kecepatan yang relatif masih cukup tinggi. Kalau ada halangan yang membahayakan, pilot bisa saja menghentikan pesawat secara mendadak. Contohnya, kalau kendaraan petugas di darat tiba-tiba menghalangi jalan pesawat.
Nah, bisa dibayangkan jika pesawat berhenti mendadak, dan Anda sudah melepas seatbelt? Benturan pasti terjadi, dan tak tertutup kemungkinan Anda akan cedera. Jadi sebaiknya, demi keamanan Anda, jangan pernah meremehkan pemakaian seatbelt selama penerbangan berlangsung, sampai pesawat benar-benar berhenti di tempat parkir landasan.!!!!! .
Dibawah ini adalah beberapa Tips atau Persiapan yang harus dimiliki oleh Jemaah yang akan melaksanakan Ibadah Haji / Umroh ke Tanah Suci.
Mudah-mudahan bermanfaat.
1. Sabar
Perjalanan berhaji atau umrah selalu diwarnai ketidak sempurnaan. Baik menyangkut perilaku sesama jamaah, penyelenggara maupun di Saudinya sendiri. Ketidak sempurnaan itu akan terjadi sejak persiapan (dari tempat anda tinggal), di airport, di pesawat, pelaksanaan ibadah hingga kembali pulang. Maka banyak bersabarlah.
2. Kenali Fardu
Banyak yang perlu dihapalkan untuk menunaikan ibadah haji dan umrah. Namun jangan memaksakan diri. Yang penting, kenali hal-hal yang diwajibkan. Selebihnya Anda dapat mengikuti pembimbing.
3. Cari Informasi Cuaca
Mekah dan Madinah akan sangat dingin pada bulan-bulan sekitar November-Desember-Januari dan sangat panas sekitar bulan Juni-Juli-Agustus. Tanyakan suhu udara Saudi sebelum berangkat. Bawa jaket bila musim dingin.
4. Siapkan Obat-obatan Sendiri
Jangan bergantung pada orang lain. Bawa obat yang paling Anda perlukan. Vitamin C dosis tinggi akan bermanfaat. Demikian juga masker penutup hidung yang dapat diperoleh di apotik-apotik.
5. Siapkan "pelawan cuaca"
Bawa kipas dan semprotan air (hand sprayer). Siapkan kacamata hitam untuk melindungi mata dari terik matahari. Gunakan kosmetik pelembab kulit, juga pelembab bibir, agar tidak pecah dan perih. Terus gunakan kaus kaki kecuali saat berpakaian ihram. Bawa pula tempat minum praktis. Perlu sering minum walaupun tidak merasa haus untuk menghindari dehidrasi.
6. Bawa Sedikit Pakaian
Kelembaban udara di Saudi sangat rendah. Kecuali saat berjejalan thawaf, tubuh praktis tak berkeringat. Udara juga tak banyak berdebu. Maka, pakaian relatif awet. Jika dicuci juga cepat kering. Satu kopor kecil pakaian telah memadai.
7. "Makanlah pakai otak"
Tubuh lelah dan udara kering sering membuat nafsu makan hilang. Jika itu terjadi, paksakan diri untuk makan secara cukup. Apapun rasanya. Gunakan buah segar seperti semangka atau jeruk untuk "lalap".
8. Hindari Berdebat
Godaan untuk berdebat sering muncul. Terutama menyangkut soal "mana yang lebih utama' atau "afdhal". Diskusilah seperlunya atau tanya pembimbing. Selebihnya laksanakan dengan khusyuk.
9. Pelajari Jejak Ibrahim dan Muhammad
Haji dan umrah juga merupakan ibadah ziarah menelusuri jejak Rasulullah SAW dan Nabi Ibrahim AS. Pelajari kisah mereka seputar masalah haji. Resapi makna setiap langkah beliau. Kenali tempat-tempat dulu beliau berada.
10. Belanja Seperlunya
Belanja di Saudi tentu boleh saja. Tapi ingat tujuan utama perjalanan Anda adalah ibadah dan bukan yang lain. Selain harga-harga tidak murah bila diukur dengan kurs rupiah, juga merepotkan perjalanan.
11. Bawa Buku Agama
Manfaatkan waktu luang Anda untuk mempelajari satu buku khusus. Bisa saja itu terjemahan Al-Quran, satu buku hadis, atau kumpulan doa. Bawa salah satu buku itu bersama "buku pintar" soal berhaji/berumrah.
12. Rileks
Cukuplah beristirahat. Jangan tegang. Kadang penyelenggara lalai melaksanakan kewajibannya. Untuk menutupinya, mereka menyeru agar "jamaah haji/umrah selalu bersabar". Jika itu terjadi, jangan segan mengingatkan mereka memenuhi kewajibannya. Namun lakukan itu dengan kepala dingin.